Orang tua zaman dulu sering memperingatkan anaknya agar tidak sering melamun sebab salah-salah bisa kesambit demit alias kesurupan. Sampai sekarang, wejangan yang sama masih sering disampaikan, entah maksudnya serius atau sekedar teguran agar tidak kebanyakan melamun.
Nyatanya, orang yang sedang melamun pun bisa kesurupan. Contohnya kasus anak-anak sekolah yang tiba-tiba mengalami kesurupan massal saat sedang upacara bendera atau saat pelajaran berlangsung. Lalu apakah pemicu kesurupan karena sering melamun masih bisa dibenarkan?
"Melamun adalah produk dari kesurupan. Jika dibiarkan, kebiasaan melamun sendiri dan tidak banyak bicara suatu saat bisa meledak dan membuat pelakunya jadi kacau balau," kata psikiater kawakan, Prof Dr dr Dadang HawariSpKj seperti ditulis pada Rabu (23/1/2013).